2





Common-Base Configuration
    1. Tujuan [Kembali]
    1. Untuk mengetahui karakteristik rangkaian Common-Base Configuration
    2. Untuk mengetahui bentuk rangkaian Common-Base Configuration
    3. Dapat mensimulasikan rangkaian Common-Base Configuration
       a. Transistor PNP





      Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal






        b.  Resistor

        Resistor adalah salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=I R)







           c. Kapasitor



            Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan Farad dari Michael Faraday.
             
             
             
             
          d. Ground

            Ground merupakan komponen elektronika yang mempunyai tegangan potensial sama dengan nol dan berfungsi sebagai pengaman untuk setiap komponen yang dihubungkan dengannya.









            e. Sine Generator

              Sine generator adalah alat elektronik yang memberikan masukan berupa AC dan membangkitkan gelombang dalam bentuk sinus.










              f. Baterai

                Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian.










                3. Dasar Teori [Kembali]


                Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.  Pada Konfigurasi Common Base, sinyal input dimasukan ke emitor  dan sinyal output-nya diambil dari kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Pada konfigurasi basis umum, emitor adalah terminal input, kolektor adalah terminal output dan terminal dasar terhubung sebagai terminal umum untuk input dan output. Itu berarti terminal emitor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal input sedangkan terminal kolektor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal output.
                Konfigurasi common-base dicirikan memiliki input yang relatif rendah dan impedansi output yang tinggi dan penguatan arus kurang dari 1. Namun, capaian tegangan bisa menjadi sangat besar. Transistor impedansi keluaran Ro tidak termasuk untuk konfigurasi common-base karena biasanya dalam kisaran megohm dan dapat diabaikan secara paralel dengan resistor RC.




                Fakta bahwa Av adalah angka positif menunjukkan bahwa Vo dan Vi berada dalam fase untuk konfigurasi common-base.

                Contoh :



                Pada rangkaian simulasi, input AC mengunakan sine generators dan output AC menggunakan osiloskop. Sinyal input dimasukkan ke emittor dan sinyal output diambil dari kolektor, sedangkan kaki basisnya di ground-kan. Konfigurasi ini akan menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal input dan sinyal output namun tidak menghasilkan penguatan pada arus. Baterai berfungsi sebagai penghasil tegangan dan yang digunakan dalam rangkaian ini adalah 2V dan 8V. Kapasitor yang digunakan adalah 10 uF dan resistor 1k ohm dan 5k ohm. Sine generators akan menghantarkan sinyal melewati resistor dan transistor, lalu gelombang sinyal tersebut akan dihasilkan oleh osiloskop.

                5. Gambar Rangkaian [Kembali]






                6. Video [Kembali]





                Tidak ada komentar:

                Posting Komentar